Cara Installasi Samba Server di Debian 7 via VirtualBox
















assalamualaikum

kali ini saya memiliki sebuah tutorial tentang bagaimana  , tapi sebelum ke konfigurasi mari kita simak penjelasan terlebih dahulu tentang Samba server .


Pengertian Samba Server
          Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.

Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file, samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan PDC (primary domain control), DHCP (dynamic host configuration protocol), DNS (domain name system), FTP (file transfer protocol), webserver, mail server, telnet, ssh dan banyak lagi. 

Cara kerja Samba Server
          Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.

Dengan berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu fitur yang disebut Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak bisa melakukan routing, bisa run-over protokol yang bisa routing seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware mungkin familiar dengan istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”, seperti itulah proses NetBEUI yang run-over TCP/IP.

Di sini letak keunggulan Samba, karena setiap proses RPC (Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol transport, maka begitu kita install protokol TCP/IP di Windows, kemudian kita jadikan IP address Samba sebagai WINS (Windows Internet Name Server) dari komputer itu, maka voala Windows akan menganggap mesin LINUX kita sebagai Windows. WINS itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). 
   
Yang melakukan proses Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang merupakan servis di mana NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip seperti DNS (Domain Name Service)  yang me-resolve IP Adress ke host name. 

hal pertama ketikan

# apt-get install samba -y

Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan sebagai berikut ini, disini sobat diminta untuk memasukan DVD1 Debian7 , masukan DVD nya dan tekan ENTER




masuk ke direktory home dengan mengetik

#cd  /home/


ika sudah Selesai tahap installasi paket samba servernya mari kita persiapkan terlebih dahulu hal-hal yang akan kita perlukan :


  • 2 user , user samba1 dan samba2 yang merupakan user dari group samba dan 4 folder yang akan saya gunakan sebagai ilustrasi, yaitu folder :
  • samba1 (yang hanya dapat di hapus, di tulis, dan juga di edit oleh user samba1)
  • samba2 (yang hanya dapat di hapus, di tulis, dan juga di edit oleh user samba2)
  • hrd (yang hanya dapat di browse, di lihat oleh kedua user tanpa bisa mengedit ataupun mengahapus file yang ada di dalamnya)
  • gudang (yang hanya dapat di browse, di lihat oleh kedua user tanpa bisa mengedit ataupun mengahapus file yang ada di dalamnya)

Kita Lanjutkan ke tahap berikutnya yaitu membuat direktori. pertama tama kita masuk ke direktori cd/home/ terlebih dahulu dan lakukan perintah seperti ini 



/home# ls 

/home# mkdir samba1 
/home# mkdir samba2
/home# mkdir hrd
/home# mkdir gudang
/home# ls





Selanjutnya kita akan membuat user yang akan digunakan untuk authentikasi pada saat user dalam jaringan mengkases file/folder yang di-sharing pada server dengan perintah sebagai berikut

/home# adduser samba1 
/home# adduser samba2
Kemudian beri password kepada kedua user tersebut untuk mengakses file/folder 

/home# smbpasswd -a samba1 
/home# smbpasswd -a samba2

Kini kita akan membuat hak akses client dari file sharing agar client-nya bisa bebas mengakses file sharing-nya, seperti meng-copy data, menghapus data, membuat folder, dan sebagainya.

/home# chmod 777 -R /home/hrd 
/home# chmod 777 -R /home/gudang 
/home# chmod 777 -R /home/samba1 
/home# chmod 777 -R /home/samba2


Pada langkah ini adalah konfigurasi inti file dari samba server yakni file smb.conf pada direktori /etc/samba/, untuk melakukan pengaturan dapat dilakukan dengan mengubah beberapa konfigurasi pada file smb.conf dengan perintah sebagai berikut

/home# nano /etc/samba/smb.conf




Ketik script ini pada paling bawah dari file tersebut 








Keterangan :
[samba1] : akan menjadi identitas nama yang digunakan oleh direktori sharing dalam jaringan
comment : mendeskripsikan folder 
path = /home/samba1 : akan mengarahkan bahwa direktori sharing yang sesungguhnya dalam server berada pada /home/samba1
valid users = samba1 : hanya user yang ada pada list dapat mengakses direktori yang digunakan sebagai direktori sharing 
browseable = yes : mengijinkan user yang ada dalam jaringan untuk melihat direktori yang digunakan sebagai direktoi sharing sehingga direktori dapat diakses
public = no : publik 
writeable = yes : mengijinkan user untuk menulis kedalam direktori yang digunakan sebagai direktori sharing, dalam hal ini diperlukan list user yang diijinkan untuk menulis kedalam direktori


Jika sudah selesai ikuti tulisan diatas , sobat Save (CTRL+X and ENTER)

Selanjutnya sobat lakukan perintah testparm untuk mengecek kesalahan parameter yang kita masukkan, ketikkan : testparm


/home# testparm

Apabila di Enter akan muncul tampilan sebagai berikut
lalu
Restart paket samba dengan mengetikkan "service samba restart"

home# service samba restart



Jika sudah, kita lanjutkan ke proses pengujian melalui client Windows.
Caranya cukup mudah kok, cukup buka file explorer kemudian ketikkan \\garda.com untuk mengakses Samba server . Jika hasilnya seperti gambar dibawah, maka pembuatan direktori Samba server telah berhasil. 
Jika di-klik salah satu folder yang di-share pada server maka akan meminta authentikasi username dan password, maka masukkan sesuai dengan username dan password yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Sebagai contoh disini saya akan masuk folder HRD melalui user samba1, masukan user dan passwordnya
Apabila sudah login ke folder HRD maka akan muncul tampilan sebagai berikut ini

Kemudian kita akan masuk kembali ke folder HRD dengan user samba2 , akan tetapi kita harus log out terlebih dahulu dari user samba1 , dengan cara buka command prompt di client dan ketik net use * /delete
Buka kembali file explorer dan masuk folder HRD dengan user samba2
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut ini 

Keterangan :
Folder Gudang dapat di akses oleh kedua user , sesuai yang sudah kita atur konfigurasi nya tadi.
Folder HRD juga dapat di akses oleh kedua user
Folder Samba1 hanya dapat diakses oleh user Samba1 ,dan
Folder Samba2 hanya dapat diakses oleh user Samba2

Nah bagaimana ada 1 kasus dimana user samba1 mengakses folder samba2 , mari kita praktikan . klik folder samba2 dan masukan user samba1
Apabila sobat klik OK , maka akan muncul pesan error sebagai berikut

Pesan error diatas menandakan bahwa jika folder samba2 tidak bisa diakses oleh user samba1 dikarenakan folder samba2 sudah di konfigurasi untuk di akses oleh user samba2 , begitu pun sebaliknya folder samba1 hanya dapat di akses oleh user samba1


ok cuma segitu yang bisa saya kasih mohon maaf bila kurang jelas dan masih banyak kesalahan dalam pengerjaan nya karena saya juga manusia yang tidak luput dari kesalahan

terima kasih........


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBUAT KALKULATOR SEDERHANA MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010

Cara Menampilkan Data Dari Database ke MySQL